Cast :
Yoona SNSD
Si Won Super Junior
Anak perempuan biasanya bermimpi ingin memulai kisah cintanya di tempat-tempat indah… seperti pantai,, taman,, dan tempat indah lainnya…
Tapi, sayang itu tidak berlaku padaku… aku memulai kisah cintaku di tempat yang sama sekali bukan impian ku sejak dulu…
Aku memulai kisah cintaku di rumah sakit…..
Ya.. Kejadian ini bermula di rumah sakit, tempat yang tidak disukai orang karena semua orang disini kelihatan tidak bahagia dan penuh dengan harapan yang tidak pasti.
Dan sayangnya aku termasuk orang yang menunggu kepastian itu. Beberapa hari ini rumah sakit sudah seperti rumah keduaku… karena ibuku sudah 5 hari dirawat disini, dan belum sadar sampai saat ini.. jadi, aku dan kakak laki-lakiku Kim Ki Bum setiap hari bergantian menjaga dan menunggui ibu..
Kalau tiba giliran kakakku yang menjaga ibu, aku sering pergi ke taman rumah sakit dan duduk di kursi di tepi danau teratai sambil melukis. Danau ini dinamakan danau teratai karena di permukaan danau tersebut banyak bunga teratai. Aku sangat senang duduk disini karena udaranya sangat sejuk dan pemandangannya indah. Aku juga suka melihat suasana kekeluargaan orang yang berjalan-jalan di sekitar taman ini. Yang paling sering aku lihat adalah cucu perempuan yang dengan setia mengantar kakeknya yang duduk di kursi roda untuk berjalan-jalan di sekitar taman. Dan aku sangat senang melukis pemandangan indah ini.
Suatu hari, ada seseorang yang menyapaku, aku tidak mengenalnya. Tapi, aku rasa dia orang baik.
“ halo, kamu sedang apa? kelihatannya serius sekali..”
“hmm.. aku sedang melukis pemandangan yang aku suka..”
“pemandangan apa? Apa aku boleh melihat lukisan mu?”
“boleh saja, ini. “
“ wah, lukisan mu bagus sekali. Ini danau teratai ya.. terus kakek yang memakai kursi roda ini siapa?”
“oh, ini kakek yang sering keliling taman ini. Dia sering diantar oleh cucu perempuannya. “
“oh… hmmm… tapi kenapa kau hanya melukis mereka, bukankah banyak orang lain yg jg sering brjaln2 dsini…”
“ karena aku kasihan pada kakek itu..”
“ kasihan kenapa?”
“ karena,..”
“Yoona..!!” kakakku memanggilku.
“ iya kak..!! oh, iya.. perkenalkan ini kakakku Kim Ki Bum… kakak.. ini….”
Pria itu langsung menjabat tangan kakakku…
“Si Won.. Choi Si Won… senang berkenalan dengan kakak…“ katanya sambil tersenyum.
Oh,,, namanya Choi Si Won…
“hmmm.. maaf.. sepertinya aku belum tahu namamu..”
“oh iya… hmmm… namaku Yoona… Kim Yoona…” kataku sambil menjabat tangannya…
“Yoona… ayo…. sekarang giliranmu..”
“eh, iya kak.. maaf, Si Won.. aku harus pergi sekarang… “
“iya… sampai bertemu lagi Yoona… kak Ki Bum juga…”
“iya.. sampai bertemu lagi… “ kataku dan kak Ki Bum bersamaan…
Aku dan kakakku pun kembali ke kamar ibu dan melaksanakan tugas kami…
Keesokan harinya….
Seperti biasanya, aku duduk di dapan Danau teratai untuk menyelesaikan lukisan ku.
“ nak Yoona melukis lagi ya..??”
“ eh. Kakek dan kak Yuri… jalan2 lagi ya?... iya nih kek… lukisan Yoona belum selesai… gimana,, kakek sudah bertemu dengan cucu laki-laki kakek?”
“ belum nak.. sepertinya dia belum mau bertemu kakek.. tapi, tidak apa. Ini semua juga karena kesalahan kakek..”
“ hufffhh.. adikku itu benar-benar keras kepala, kakeknya sudah sakit begini dia masih tidah mau jenguk.. oh iya, bagaimana keadaan ibu kamu Yoona? “
“ sudah lumayan kak.. walaupun tubuhnya masih lemah, yang penting ibu sudah sadar.“
“ibumu sudah sadar..?? syukurlah Yoona… duh, sudah jam segini, inikan jamnya kakek terapi.. kami permisi dulu yaa Yoona.. senang ngobrol denganmu..”
“iya kak..daahh.. semoga kakek cepat sembuh ya..”
Aku pun kembali melanjutkan lukisanku.. sekarang sketsanya sudah jadi.. tinggal pewarnaannya saja…
“ hai Yoona… masih ingat denganku..??”
“Eh, Si Won.. kamu kesini lagi… kamu datang menjenguk keluarga kamu ya?”
“yah,, bisa dibilang begitu.. tapi aku hanya menjenguknya kakek dari luar, aku tidak berani masuk ke kamarnya.”
“Loh, kenapa? beliau pasti senang kalau tahu keluarganya ada yang menjenguk..”
“soalnya, hubunganku dengan kakekku kurang baik. aku merasa kakek membenciku.”
“ loh, mana ada kakek yang membenci cucunya sendiri? Dan kenapa dia bisa membencimu?”
“karena aku mirip dengan ibuku.”
“maksud kamu?”
“karena sewaktu ibuku masih hidup, beliau adalah seorang artis terkenal. Karena ketenarannya, dia sampai meninggalkan kami sekeluarga ke New York untuk meneruskan karirnya. Sampai-sampai dia menyembunyikan kami dihadapan pers, dia mengaku kalau dia belum menikah. Mendengar hal itu, kakek sangat marah, dia pun tidak mau mengakui ibuku sebagai putrinya lagi. dan hal itu membuat kakekku sangat membenci profesi artis.
Dan kau tahu apa profesiku sekarang? aku adalah seorang aktor. Karena hal itu kakekku mengusirku dari rumah karena aku tidak mau melepaskan profesiku. Aku benar-benar tidak bisa berhenti jadi aktor. Aku sangat mencintai pekerjaan ini. Dan aku menjadi aktor bukan karena ibuku, tapi murni karena kecintaanku pada dunia akting.”
“oh, jadi karena itu… hmm.. kamu benar-benar actor ya? Tapi kenapa aku tidak pernak melihatmu? ”
“oh… itu karena aku adalah aktor Korea… jadi, tidak semua orang disini mengenalku.. mungkin yang mengenalku hanya orang yang sering menonton film Korea…”
“oh.. begitu… aku memang jarang nonton film Korea sih… hehehe…”
“ hmm.. Yoona… kamu sendiri kenapa setiap hari ada di tepi danau ini? Keluarga kamu ada yang sakit juga?”
“iya… ibuku sedang sakit. Jadi aku datang menjenguknya setiap hari. Karena sekarang tugas kakakku yang menjaga ibuku, jadi aku kesini . karena aku tidak suka menunggu di ruang tunggu yang bau rumah sakit, … aku jadi sering kesini… aku suka berada disini…udaranya segar dan pemandangannya juga indah..“
“ hmm..ngomong2 lukisan kamu gimana? Sudah selesai?”
“belom nih,, kemarin baru sketsanya. Sekarang aku sudah mau mewarnainya.”
“ oh iya, cerita kamu yang kemarin belum selesai. Kakek yang di kursi roda ini siapa?”
“kok sepertinya kamu penasaran banget dengan kakek ini… ??”
“oh,, gak.. Cuma rasanya aku familiar dengan kakek ini..”
“ familiar..?? tunggu.. jangan-jangan.. kakek Si Won itu….
Si Won! Apa nama kakek kamu itu Choi Shin Dong? ”
“Loh, kamu tahu darimana?”
“Karena kakek dilukisan ini adalah kakek kamu..!!”
“a..a..apa..??”
“Si Won, ayo ikut aku..!!”
“Tuu..tunggu Yoona… kita mau kemana?
Aku pun menarik tangan Si Won. Aku menariknya sambil berlari menuju kamar kakek Shin Dong…
Kami pun sampai di depan kamar kakek Shin Dong.
“Yoona, untuk apa kita kesini? Kakekku pasti marah kalau melihatku..”
“Si Won, kamu salah. Kamu tahu kenapa aku melukis kakekmu? Karena aku kasihan pada kakek. Kakek pernah cerita kalau dia sangat ingin bertemu dengan cucu laki-lakinya. Dia menyesal telah mengusirmu. Di saat-saat terakhirnya, dia sangat ingin bertemu denganmu. Kakekmu itu sekarat Si Won, apa kamu masih mau mempertahankan gengsimu? Apa kamu tahu bagaimana rasanya kalau orang yang kita sayangi pergi, sementara kita belum sempat mengatakan kalau kita menyayanginya.,.?? hiks.. hiks…”
“Yoona.. kamu kenapa? kenapa kamu menangis?..”
“hiks…hiks… Si Won… aku tidak mau kamu bernasib sama sepertiku Si Won…hiks…hiks… “
“Maksud kamu?”
“Si Won, dulu aku tidak menyukai Ayahku, karena dia sangat keras dan terlalu over protektif padaku. Tapi, ketika dia meninggal, aku sangat kehilangan dia. Tidak ada lagi orang yang selalu menanyai keadaanku. Tidak ada lagi Ayah yang selalu mengkhawatirkanku karena terlalu menyayangiku. Dan parahnya lagi, aku belum sempat mengatakan kalau aku sangat menyayanginya dan sama sekali tidak membencinya. Dan sekarang, ibuku harus bekerja sendiri untuk keluarga kami, sampai-sampai dia jatuh sakit… aku sangat menyesal Si Won, seandainya waktu bisa diputar kembali, aku sangat ingin bersikap lebih baik pada Ayahku…
Hiks..hiks…. kamu pernah dengar ungkapan ini kan, kalau kita akan merasa orang itu sangat berarti setelah kita kehilangan dia…”
“Yoona…” katanya sambil menghapus air mataku…
“Si Won, cepat temui kakekmu… “, kataku sambil membukakan pintu kamar kakek lalu mendorong Si Won untuk masuk…
“Si Won… cucuku… kamu sudah mau menemui kakek nak…”
“Si Won.. kamu ini,,, betul-betul adik yang nakal… kenapa kamu baru datang sekarang? Selama ini kamu kemana? Kakek sangat ingin bertemu kamu Si Won…”
“ maafkan aku kak….”
“Sudahlah Yuri… Si Won.. cepat kesini nak… sudah lama kakek ingin memelukmu..”
“Kakek….”
Si Won pun pergi ke pelukan kakeknya.
“Maafkan Si Won kek…. Sebenarnya Si Won sering datang menjenguk kakek… tapi Si Won hanya berani melihat kakek dari luar… Si Won takut kakek membenci Si Won….”
“Maafkan kakek juga nak… kakek terlalu keras waktu itu sampai mengusirmu… kakek selalu menyamakanmu dengan ibumu… maafkan kakek nak…”
“Kakek…..”
Aku ikut terharu melihat mereka… akhirnya mereka bertemu juga… aku senang melihat mereka….
“Oh, iya kakek… kita juga harus berterima kasih dengan Yoona… karena dialah yang mempertemukan kita kek….”
“eh, nak Yoona juga ada disini…. Terima kasih nak Yoona…”
“Iya sama-sama kek…”
“oh iya, bagaimana kalian bisa saling kenal?”
“aku sering menemaninya ngobrol di pinggir danau teratai kek…”
Loh, lukisanku mana ya… ?? duh.. jangan-jangan ketinggalan di kursi taman..
“hmm… Si Won, kakek, kak Yuri… maaf , Yoona harus pergi sekarang….. Permisi… cepat sembuh ya kek…”
“Eh, tunggu..!! Yoona…!! Maaf, kek.. aku tinggal dulu ya.. aku mau nyusul Yoona…”
“Yoona…!!”
“Loh, Si Won… kenapa kamu menyusulku..??”
“kamu mau kemana?”
“aku mau ke danau teratai… kayaknya lukisanku ketinggalan disana..”
“oke.. kita kesana… sekalian aku mau ngomong sesuatu sama kamu.”
Kami berdua pun ke danau teratai…
“Nah, ternyata benar.. lukisan ku memang ada disini… untung tidak diambil orang…oh, iya… kamu mau ngomong apa sama aku??…”
“Hmmm.. besok aku mau ke Korea… aku ada photo session disana… mungkin aku disana sekitar 5 hari….”
“Wah… kamu benar-benar aktor yaa…. Tapi kenapa jauh sekali sampai ke Korea?.. tapi tidak apa2 lah… itu kan kesenangan kamu… lagipula kamu cuma 5 hari kan disana…? “
“iya…. Tapi sebelum aku pergi, aku mau kasih ini ke kamu..” katanya sambil memberikan sepucuk surat...
“ini apa? Aku buka ya…?”
“eits, jangan dulu! kamu bukanya setelah aku pergi yaa... kamu kasih aku jawaban kalau aku udah kembali yaa.. aku tunggu kamu disini pas matahari terbenam… di danau teratai ini …aku pergi dulu ya..”
“baiklah kalu begitu… hati2 ya…”
“Hmmm.. kasih jawaban..?? emang apa sih isinya?” tanyaku sambil membuka amplop dari Si Won…
“SARANGHAEYO YOONA…..”
“Saranghaeyo? Loh bukannya ini bahasa korea ya? Apa artinya ya? Kenapa juga Si Won pake bahasa Korea segala… hmmm.. pasti kak Yuri tahu artinya… aku tanyain ah…”
Aku pun berjalan ke kamar Kakek Shin Dong untuk mencari Kak Yuri.,…
“Kak Yuri….!!”
“Eh, Yoona… ada apa cari kakak ? eh, kamu sudah tahu kan, kalau Si Won mau ke Korea..??”
“iya kak… Si Won sudah pamit sama aku… tapi sebelum Si Won pergi di kasih surat ini ke aku… aku gak tahu artinya.. jadi aku mau nanya kakak…”
“coba kakak lihat suratnya… hmmm… SARANGHAEYO..??? hehehe… selamat Yoona…. Hehehehe…”
“Selamat..??”
“SARANGHAEYO itu bahasa korea yang artinya aku cinta kamu..”
“Maksud kakak Si Won suka sama aku?”
“iya… kamu udah kasih jawaban? “
“belum… katanya kami akan ketemu hari sabtu nanti…”
“ciee… hehehe…adikku sudah dewasa ternyata… hehehe…”
“hmmm.. kalau begitu aku permisi dulu ya kak…”
“iya.. aku harap kamu tidak mengecewakan Si Won ya… hehehe..”
“ah, kakak…”
Aduh… mendengar hal itu, aku jadi malu sendiri… apa benar Si Won suka sama aku..??
Lima hari kemudian…
Aku menunggu di tepi danau teratai… tempat aku dan Si Won berjanji untuk bertemu..
“Yoona.. maaf aku telat… kamu nunggu lama ya…??”
“Eh, Si Won.. gak juga… loh, kenapa kamu berpakaian seperti itu?”
Si Won terlihat berbeda… dia memakai baju adat korea … darimana aku tahu?? Hehehehe… sebenarnya sejak Si Won pergi, aku banyak belajar tentang Korea dengan Kak Yuri, baik itu, bahasa korea, adat korea, dll. Aku merasa itu penting karena Korea adalah kampung halaman Si Won. Apalagi Si Won mnyatakan cinta pakai bahasa Korea.,. Hehehe…
“hehehe… aneh ya… aku sengaja berpakaian seperti ini.. aku ingin mengenalkan budaya Korea padamu.. nih..kamu pake juga..”
Dia memberikan sebuah bingkisan padaku. Isinya… baju adat korea dan payung khas korea…
“wah, ini buat aku?”
“tentu saja, aku ingin melihatmu memakai baju adat korea.. hmmm… Yoona…”
Katanya sambil memegang tanganku… huuffhhh… aku sudah tidak tahu berapa detak jantungku per menit…
”iya…”
“kamu sudah lihat isi amplop yang aku kasih ke kamu 5 hari yang lalu kan..??”
Deg..!!
“i..iya… aku sudah melihatnya…”
“kamu sudah tahu arti kata yang tertulis di dalamnya..??”
“hmm.. awalnya aku tidak tahu.. tapi , aku sudah menanyakan artinya pada kak Yuri..”
“benarkah..?? lalu apa jawabanmu Yoona…”
“Saranghaeyo…”
Setelah mendengar jawabanku, Si Won lngsung memelukku dengan erat…
“Yoona… aku sangat senang mendengar jawabanmu… aku tidak sabar pulang ke sini dari korea hanya untuk mendengar jawaban ini Yoona…”
“aku juga senang Si Won…”
“oh iya, aku ingin kamu pake baju korea yang aku kasih tadi…”
“ sekarang..?? tapi dimana aku bisa mengganti pakaian ku..??”
“disini saja Yoona… kamu tidak usah membuka pakaian mu… kamu langsung pakai saja… sini aku bantu pakaikan…”
Si Won lalu membantu ku memakaikan baju adat Korea yang agak ribet itu..
“wah,, Yoona… kamu cantik sekali… kamu pantas sekali memakainya… sekarang kamu sudah terlihat seperti orang Korea..”
Aku hanya tersenyum saja mendengar pujian dari orang yang sangat kusayangi itu….
“nah,, sekarang kita foto bersama…”
“hah,, foto bersama? Pake baju ini…?? Disini..??“
“tentu saja,, justru manis kan,, karena baju kita sama… aku ingin mengabadikan moment ini… aku ingin kita mengingat tempat ini, karena di Danau teratai ini kita pertama kali bertemu dan tempat dimana aku mendapatkan hatimu Yoona…”
Lagi-lagi aku hanya tersenyum melihat tingkah pacarku yang sangat manis ini….
Kami berdua pun bersiap-siap untuk foto bersama dengan memakai baju adat Korea dan berlatar belakang Danau Teratai….
“1…2…3… cheeeerrrrssssss….!!!” (^_^ )v v(^_^)
created by : ayu wandika putri Utami
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar